Kamis, 13 November 2008

Kenakalan remaja

BAB 1
Pendahuluan

Latar Belakang

Saya melihat anak-anak remaja zaman sekarang mungkin lebih mementingkan pergaulan daripada masa depan mereka. Buktinya adalah banyaknya anak-anak remaja yang lebih senang menonton TV berlama-lama daripada belajar yang hanya membuang waktu sekitar 15 menit. Padahal membaca adalah kunci untuk masa depan kita, tetapi mengapa anak-anak remaja zaman sekarang belum sadar akan hal itu?. Bukti lainnya adalah anak-anak remaja lebih senag bermain HP daripada membaca buku pelajaran. Di sekolah para remaja juga sering bermain HP walaupun pihak sekolah melarang para muridnya membawa HP, namanya juga remaja, belum lama peraturan itu berlaku para remaja sudah melanggarnya.
Kalian pasti tahu Masa remaja adalah saat yang penuh perubahan. Bukan saja fisik dan penampilan yang berubah, tetapi juga cara berpikir dan cara memandang dunia remaja sudah berbeda dengan massa ketika masih kanak-kanak, tetapi juga tidak sama dengan pandangan orang dewasa. Sayangnya, sebagian orang masih menganggap remaja sebagai “anak-anak” sehingga tidak jarang ada sebagian remaja yang merasa dirinya tidak dihargai sebagai remaja. Akibat dari rasa tidak dihargai ini kemudian remaja sering melakukan hal-hal ”aneh” dan kadang tidak masuk akal, misalnya sudah diatur, tidak mau mendengarkan nasihat atau omongan orang tua, dan sebagainya. Akan tetapi,boleh jadi rasa tidak dihargai ini bisa menjadi pemicu bagi sebagian remaja untuk lebih menampilkan dan menunjukan siapa dirinya.
Dalam kasus terakhir, remaja lebih banyak memberikan reaksi dan respons yang positif terhadap berbagai rangsangan atau sikap yang ditunjukan oleh orang-orang disekitar mereka, utamanya yang lebih tua. Dengan sikap secam ini, seorang remaja bisa mempelajari banyak hal dan akhirnya bisa membuat orang yang lebih tua atau bingung sekaligus kagum karena ternyata seorang remaja pun dapat mengembangkan potensi dan kepribadiannya di luar perkiraan dan pemahaman orang-orang yang lebih dewasa yang ada disekitarnya.
Oleh karena itu, setidaknya diperlukan pengetahuan dan pemahaman yang lebih tepat mengenai perubahan-perubahan yang terjadi pada masa remaja ini agar orang tua tidak mudah mengklaim “ini-itu” pada anak-anaknya yang baru menginjak usia remaja. Lalu, bagaimanakah sebenarnya perubahan-perubahan yang terjadi pada masa remaja ini? Apakah perubahan tersebut meliputi fisik, psikologis, mental, dan juga kesadaran? Bagaimanakah seorang remaja dapat menempatkan dirinya secara tepat di antara kehidupannya yang sudah melalui masa kanak-kanak tetapi belum menginjak usia dewasa? Apa pula yang perlu diperhatikan dan diketahui orang tua agar dapat membangun hubungan serta komunikasi yang sehat dengan seorang anak remaja.

Rumusan Masaah
Apa yang remaja permasalahkan saat ini?

Tujuan Penelitian

Mencari tahu dampak televisi bagi remaja.
Mencari tahu mengapa remaja menggunakan handphone sebagai symbol remaja gaul.


Manfaat Penelitian
Kita jadi lebih banyak mengetahui kehidupan yang sesungguhnya.
Dengan penelitihan yang saya lakukan, sekarang orang-orang jadi peduli terhadap kehidupan dan kelangsungan pendidikan bagi remaja yang sedang mengalami masa gejolak serta perubahan sehingga kita bisa lebih memahami persoalan dan berbagai unek-unek yang mungkin ada dalam pikiran dan hati seseorang remaj untuk kemudian dapat memberikan saran dan masukan yang tepat sesuai dengan kondisi serta persoalan yang dihadapi seseorang.


BAB 2
Metode Penelitihan
Metode Penelitihan
Mencari Narasumber
Mencari objek penelithan
Mengamati / mewawancari secara langsung
Menggali dampak penelitihan
Kesimpulan

Menentukan populasi dan sampel
Di dalam penelitian pasti ada yang namnya populasi dan sampel. Dalam penelitian ini saya mengambil populasi remja di Kota Mojokerto dan 8 (delapan) remaja di jl. Teratai sebagai sampel dari penelitian ini.
Rancangan dan pelaksanaan penelitian


Data dan Instrumen penelitian
Data penelitihan saya adalah Hanphone. Handphone adalah alat komunikasi tanpa kabel yan bisa di bawa kemana-mana. Dengan handphone, saya dapat mengetahui di mana keberadaan remaja yang saya jadikan sampel

Instrumen penelitian
Acara apa saja yang sering di tonton remaja?
Apakah remaja meniru perbuatan yang dilihat mereka di televisi?Mengapa?
Apa yang biasanya remaja yang lakukan pada saat memegang HP?
Apakah remaja bermain HP pada waktu belajar?dan untuk apa remaja bemain HP ketika waktu belajar?

Teknik analisis data
Meminta izin kepada orang tua saya, supaya orang tua saya membolehkan saya melakukan penelitian.
Mewawancari 8 remaja yang saya jadikan sampel.
Membuat laporan tentang wawancara tersebut.

BAB 4 Kesimpulan dan saran
Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitihan saya adalah lalainya orang tua dalam mengawasi anak-anak mereka, sehingga banyak yang terjerumus dalam pergaulan bebas dan remaja dapat menempuh hidup mereka masing-masing dengan penuh makna.

Saran
Saran saya adalah remaja sekarang harus lebih memperhatikan nasihat dari orang tua, karena orang tua juga memiliki andil besar dalam hidup kita.

BAB 3 Isi
Televisi merupakan salah satu media hiburan yang paling digemeri oleh remaja saat ini. Apalagi sejak munculnya stasiun-stasiun televise swasta di Tanah Air yang menawarkan berbagi progam tayangan alternative yang menghibur maupun yang menawarkan informasi tertentu berkaitan dengan persoalan yang sedang dibicarakan remaja.
Iklan, sebagai siaran yang lebih banyak mendominasi televise swasta, juga mengundang pro dan kontra. Di satu sisi, iklan dianggap sebagai sarana bagi pemirsa untuk dapat mengetahui produk-produk yang mereka butuhkan tanpa harus keluar rumah, tetapi disisi lain iklan juga dianggap banyak melakukan pembodohan dan manipulasi serta pendangkalan makna serta nilai-nilai yang dianut masyarakat.
Sebagai contoh, kita tetentu masih ingat iklan dengan adegan berikut: seorang wanita cantik yang megeluhkan rambutnya yang kusam, berketombe, rapuh, rontok, dan sebagainya. Wajahnya cemberut dan bahkan diputuskan pacarnya gara-gara rambutnya yang tidak menarik. Tetapi, sekarang setelah ia menggunakan sampo merek tersebut, serta-merta rambutnya menjadi mengkilap, lembut, tetpai kuat dah mudah diatur. Wanita itu kini tersenyum manis. Wajahnya berseri-seri . Bahkan pacarnya yang dulu memutuskannya pun mengira dia adalah orang lain hingga berniat untuk menghampirinta, tetapi setelah tahu bahwa wanita cantik tersebut adalah mantan pacarnya, cowok itu pun tersipu malu dan mengurungkan niatnya. Lalu terdengar suara lagu atau suara wanita yang tidak terlihat merangkum kaln cerita dengan menyecana. Itulah slogan iklan.
Apabila yang memainkan iklan tersebut adalh seorang aktris, pemirsa akan lebih menggunakan produk yang ditampilkan iklan tersebut daripada yang memainkam iklan tersebut bukan seorang aktris terkenal. Maka, bila tokoh iklan adalah seorang aktris terkenal, ia tidak akan mengurangi kedramatikan iklan tersebut. Kita tidak pernah bisa memastikan atau menanyakan apakah aktris tersebut benar-benar menggunakan produk yang diiklankannya dalam kehidupan sehari-hari.
Di pusat perbelanjaan di kota-kota besar, bahkan kota sedang dan kecil, kita seing menjumpai remaja yang sedang asyik bermain handphone. Handphone seakan sudah menjadi symbol pergaulan sendiri di kalangan remaja. Memiliki handphone merupakan salah satu cirri remaj gaul, tidak mempunyai handphone identik dengan remaja yang ketinggalan zaman sehingga merasa tidak percaya diri untuk menyebut diri mereka “remaja gaul”.
Saat kita membeli Hp, tentu konsekuensi yang harus ditanggung adalah membeli voucher isi-ulang untyuk kartu prabayar. Dan remaja kita pada umumnya masih menggunakan kelebihan uang saku pemberian dari orang tua untuk membeli hal-hal yang berkaitang dengan HP. Artinya, uang saku atau bahkan uang yang sedianya diberikan oleh orang tua untuk keperluan sehari-hari atau untuk membeli buku, boleh jadi akan dialihkan untuk membeli pulsa HP akibat kebutuhan untuk berSMS ria atau bertelepone ria jauh lebih menyenangkan dibandingkan membaca buku atau mengurusi hal-hal lain yang sekilas tampaknya kurang atau bahkan tidak menyenangkan.
Seorang remaja dari keluarga kelas menengah mungkin rela menyisihkan uang sakunya anatara 50.000 hingga 100.000 setiap bulannya untuk membeli pulsa agar HP nya bisa tetap digunakan sehingga ia bisa menghubungi atau dihubungi oleh orang-orang yang di kenal dan membuatnya senang.Sebaliknya, mungkin kebanyakan dari mereka enggan menyisihkan sejumlah uang tersebut untuk membeli hal yang tidak terlalu penting. Akan lebih berguna untuk membeli buku untuk menambah wawasan dan pengetahuan kita.
Cap “tidak gaul” tentu membuat remaja takut untuk menyandangnya. Karena cap tersebutberarti ketidaklengkapah hidup sebagai remaja. Artinya, remaja yang tidak gaul adalah remaja yang tidak hidup sebagai remaja masa kini, tetapi sebagai remaja beberapa tahun yang lalu tau bahkan beberapa puluh tahun yang lalu. Kesadaran waktu kemudian seolah dijungkirbalikan di mana remaja yang tidak menggunakan ponsel seolah adalah mereka yang berasal dari dunia antah-berantah, dari zaman prasejarah, atau “zaman Majapahit”.

LAMPIRAN
Pertanyaan:
Acara apa saja yang sering di tonton remaja?
Apakah remaja meniru perbuatan yang dilihat mereka di televisi?Mengapa?
Apa yang biasanya remaja yang lakukan pada saat memegang HP?
Apakah remaja bermain HP pada waktu belajar?dan untuk apa remaj bermain HP ketika waktu belajar?
Mayoritas remaja menjawab:
Acara yang sering di tonton remaja adalah acara sinetron, reality show, konser musik, dan acara ajang prestasi
Ya, karena remaja sekarang tidak ingin ketinggalan mode zaman kini.
Kirim SMS (short message service), maen games, dan telephone.
YA, karena kalau belajar terus kita bisa merasa jenuh.

DAFTAR PUSTAKA
Eni En Ha, Agustus 2005 PALEM PUSTAKA
Amalia Maghfi Rosa, Kenakalan Remaja 2008